Tuesday, November 3, 2009

SEGENGGAM GARAM

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, ia didatangi seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan wajahnya kusam. Keadaan tubuhnya tak karuan. Ia seperti sedang menghadapi sebuah masalah yang sangat menyusahkan hatinya. Begitu bertemu dengan si orang tua yang bijak, ia segera menceritakan semua permasalahan yang ia hadapi.
Pak Tua yang bijak hanya mendengarkannya dengan seksama. Begitu tamunya selesai bertutur, ia lalu mengambil segenggam garam dan memintanya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. ¿Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya,¿ ujar Pak Tua itu.
¿Pahit¿., pahit sekali,¿ jawab anak muda itu sambil meludah ke samping.
Pak Tua tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan-jalan di hutan sekitar rumahnya. Kedua orang itu berjalan di hutan sekitar rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan. Setelah melakukan perjalanan cukup lama, akhirnya mereka tiba di tepi sebuah telaga yang tenang. Pak Tua itu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, ia mengaduk air telaga sehingga sebagian airnya terciprat membasahi wajah anak muda itu.
¿Sekarang, coba ambil air dari telaga ini dan minumlah!¿ ujar Pak Tua kemudian.
Anak muda itu menuruti apa yang diminta Pak Tua. Ia segera meminum beberapa teguk air telaga. Begitu tamunya selesai mereguk air, Pak Tua berkata lagi, ¿Bagaimana rasanya?¿
¿Segar!¿ sahut anak muda itu.
¿Apakah engkau bisa merasakan garam di dalam air itu?¿ tanya Pak Tua lagi.
¿Tidak,¿ jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. Lalu ia mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.
¿Anak muda, dengarkanlah ucapanku. Pahitnya kehidupan yang engkau rasakan seperti segenggam garam. Jumlah dan rasa pahit itu sama, dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu tergantung dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi ketika engkau merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa engkau lakukan untuk mengatasinya. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskan hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.¿
Pak Tua itu kembali menambahkan nasihatnya, ¿Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Qalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. ¿
Keduanya beranjak meninggalkan tepian telaga. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan segenggam garam untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya untuk meminta nasihat.

TIP UNTUK CANTIK

1.Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik, cucilah minimal 5 kali sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan, biarkan menitis dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo¿a.

2.Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah ¿olahraga¿. Cukup dengan memperbanyakkan solat. Ketika solat, kita mengerakkan seluruh tubuh. Lalu berkonsultasilah pada Allah SWT dengan dzikir dan do¿a.

3.Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman. Tidak hanya di bibir tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan ¿kata kunci¿, ¿Allahuma Kamma Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii¿ (Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula akhlaqku). (HR Ahmad).

4.Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak berbohong atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takabur.

5.Agar tubuh langsing, mulus, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS selang satu hari. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan dan air putih.

6.Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.

RAHSIA 13

1.Niat Sembahyang Sebenarnya memeliharakan taubat kita dari dunia dan akhirat.
2.Berdiri Betul Fadilatnya, ketika mati dapat meluaskan tempat kita di dalam kubur.
3.Takbir-ratul Ihram Fadilatnya, sebagai pelita yang menerangi kita di dalam kubur.
4.Fatihah Sebagai pakaian yang indah-indah di dalam kubur.
5.Ruqu¿ Sebagai tikar kita di dalam kubur.
6.I¿tidal Akan memberi minuman air dari telaga al-kautsar ketika di dalam kubur.
7.Sujud Memagar kita ketika menyeberangi titian SIRATUL-MUSTAQIM.
8.Duduk antara 2 Sujud Akan menaung panji-panji nabi kita di dalam kubur.
9.Duduk antara 2 Sujud (akhir) Menjadi kenderaan ketika kita di padang Mahsyar.
10.Tahhiyat Akhir Sebagai penjawab bagi soalan yang dikemukakan oleh Munkar & Nankir di dalam kubur.
11.Selawat Nabi Sebagai pendinding api neraka di dalam kubur.
12.Salam Memelihara kita di dalam kubur.
13.Tertib Akan pertemuan kita dengan Allah S.W.T.